Anjrah Web – Ada cerita mengenai skill yang harus dipunyai oleh Pebisnis, Mirip kisah Pipo dan Embro namun dari sisi pandang yang lain. Ya sebuah video yang mengajarkan kepada kita pentingnya membangun sistem, kerja bukan sekedar kerja keras saja namun harus kerja cerdas. Walau ya membangun bisnis harus dengan ketekunan yang panjang.

Bagi yang belum pernah menyimak pipo dan embro, bisa saksikan dulu video berikut:

[youtube width=”100%” height=”300″ src=”nsPXdZULiy4″][/youtube]

Nah, kalau versi membangun piramida, ini ane ambil dari timelinenya pak Andry Salim, berikut selengkapnya:

Pada suatu ketika, Pharaoh memanggil kedua keponakannya, Chuma dan Azur. Pharaoh tersebut menugaskan masing-masing dari mereka sebuah tugas : Membangun sebuah pyramid.

Apabila pyramid tersebut selesai di bangun, Pharaoh berjanji kepada masing-masing mereka akan mendapatkan hadiah terbaik, kekayaan luar biasa yang tidak akan habis digunakan sampai mereka pensiun dan hidup penuh berkelimpahan sampai akhir hidup mereka.

Syaratnya mudah: mereka sendiri yang harus membangun pyramidnya masing-masing (tanpa bantuan orang lain).

Cara membangun sistem dalam bisnis

Chuma dan Azur, masing-masing berumur 18 tahun, tahu bahwa tugas ini akan menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.

Namun, hal ini tetap mereka kerjakan karena menghormati perintah dari Pharaoh dan karena mereka tertantang akan tugas tersebut.

Azur langsung mulai bekerja. Dengan perlahan, dia mengangkat batu-batu yang berat untuk membentuk fondasi bangunan. Setelah beberapa bulan, piramid Azur mulai terbentuk fondasinya. Orang-orang kota berkumpul untuk melihat hasil karya Azur dan memuji hasil pekerjaannya.

Batu-batu tersebut sangat berat dan sulit untuk digerakkan dan setelah bekerja keras selama 1 tahun, fodasi pyramid berbentuk kotak yang sempurna milik
Azur hampir selesai.

Namun Azur terheran-heran. Lokasi tempat dimana Chuma membuat piramid, masih kosong. Tidak ada satu batupun yang terletak disana. Tidak ada apapun. Masih kosong sama seperti ketika Pharaoh menugaskan kepadanya.

Bingung, Azur mengunjungi rumah Chuma dan menemukannya di gudangnya bekerja dengan rajin atas sebuah alat yang tampaknya menyerupai alat penyiksaan manusia.

Azur menginterupsi, “Chuma! Apa yang kamu lakukan? Kamu seharusnya membangun piramid untuk Pharaoh dan kamu menghabiskan hari-hari kamu terkunci di gudang mengutak-atik mesin aneh ini?”

Chuma hanya tersenyum singkat dan mengatakan,”Saya sedang membangun sebuah piramid, tinggalkan saya”.

Azur tertawa,”Ya, saya yakin. Kamu bahkan belum meletakkan batu pertama setelah 1 tahun!”

Chuma, tersinggung oleh perkataan saudaranya,”Azur, kamu berpandangan sempit dan rasa haus akan kekayaan telah membutakan visimu. Kamu membangun piramidmu dan saya akan membangun piramid saya.”

Dan Azhur pun pergi, dia berkata,”Kau bodoh! Pharaoh akan menggantung dirimu ketika dia tahu bahwa kamu melanggar perintahnya.”

Satu tahun pun berlalu dan Azur telah menyelesaikan fondasi dari piramidnya dan mulai bekerja di level dua. Hanya saja muncul sebuah problem. Batu-batu semakin berat dan dia tidak dapat mengangkat batu-batu tersebut ke level kedua.

Terbatas oleh kemampuan fisik, Azur mengenal kelemahannya: dia membutuhkan tenaga lebih untuk mengangkat batu yang lebih berat, dan untuk melakukannya, mencari Bennu, orang terkuat di Mesir.

Dengan bayaran tertentu, Bennu akan mengajarkan Azur untuk membangun otot-otot yang lebih kuat dan besar. Dengan kekuatan lebih besar, Azur dapat mengangkat batu yang berat ke level berikutnya.

Semetara, plot tanah piramid Chuma masih kosong. Azur mengasumsikan saudaranya memiliki keinginan untuk mati karena secara apa yang dilihatnya, Chuma sedang mangkir dari mandat Pharaoh.

Satu tahun lagi pun berlalu dan konstruksi piramid Azur mulai melambat. Terkadang bahkan membutuhkan waktu sekitar 1 bulan hanya untuk meletakkan 1 buah batu. Menggerakkan batu ke level atas butuh kekuatan besar dan Azur menghabiskan banyak waktunya dengan Bennu untuk membangun otot yang lebih besar.

Sebagai tambahan, Azur menghabiskan banyak dari uangnya untuk biaya konseling dan suplemen diet yang dibutuhkan untuk berlatih. Azur mengestimasikan dari kecepatannya saat ini, piramidnya akan selesai dalam waktu 30 tahun. Dengan bangga Azur mengatakan,”Setelah 3 tahun, saya telah melewati saudara saya begitu jauh. Dia bahkan belum meletakkan batu pertamanya! Orang bodoh itu!”

Namun, tiba-tiba, suatu hari ketika ia sedang mengangkat batu besar untuk piramidnya, Azur mendengar sebuah suara yang sangat keras muncul dari pusat kota. Orang-orang kota, pengamat umum dari karyanya, berhamburan meninggalkan Azur untuk melihat apa yang sedang terjadi. Penasaran, Azur pun berhenti dan pergi untuk mengamati apa yang terjadi.

Dikelilingi oleh orang-orang yang bersorak, Chuma melewati pusat kota mengendarai mesin pengungkit berukuran raksasa yang terbuat dari roda, tali dan berbagai macam. Ketika Chuma bergerak perlahan melewati jalan, Azur takut akan apa yang saat ini terjadi. Setelah Chuma mulai menggerakan mesinnya untuk membangun piramid, kecurigaan Azur menjadi nyata.

Dalam hitungan menit, mesin aneh Chuma mulai menggerakkan batu yang berat dan meletakkan fondasi dari piramidnya. Satu per satu, mesin tersebut mengangkat batu-batu dan meletakkannya dengan lembut bersebelahan di tempatnya.

Secara ajaib, mesin tersebut membutuhkan usaha yang kecil untuk membangun piramid Chuma. Letakkan roda yang terikat dengan tali dan dikontrol dengan sistem gigi, dan bingo! Batu-batuan yang berat terangkat sangat cepat dan ajaib!

Ketika fondasi piramid Azur membutuhkan waktu 1 tahun untuk dibangun, Chuma membangun fondasi piramidnya hanya dalam waktu 1 minggu. Di level kedua dimana Azur berjuang sangat keras, mesin Chuma melakukan pekerjaan itu 30 kali lebih cepat. Ketika Azur bekerja 2 bulan, mesin Chuma hanya perlu 2 hari. Setelah 40 hari, Chuma dan mesinnya menyelesaikan sebanyak hasil kerja Azur selama 3 tahun.

Azur sangat hancur. Dia menghabiskan tahunan melakukan pekerjaan yang berat sementara Chuma hanya membangun mesin untuk membantunya bekerja.

Bukannya menghargai mesin tersebut, Azur berjanji,”Saya harus menjadi lebih kuat! Saya harus bisa mengangkat batu yang lebih berat!” Azur melanjutkan pekerjaan beratnya mengangkat batu untuk piramidnya sementara Chuma di bantu oleh mesinnya.

Setelah 8 tahun, Chuma menyelesaikan piramidnya pada usia 26 tahun. 3 tahun untuk membangun mesin dan 5 tahun untuk menyelesaikan piramid. Pharaoh sangat kagum dan melakukan apa yang telah Ia janjikan. Ia memberikan Chuma kekayaan dan Chuma tidak perlu bekerja satu hari pun lagi sepanjang hidupnya.

Sementara, Azur masih terus mengerjakan rutinitas yang sama. Angkat batu, habiskan waktu dan uang untuk menjadi lebih kuat. Sayangnya, Azur menolak MENGAKUI strateginya yang salah dan memaksa proses yang sama: Mengangkat batu yang berat sampai tidak kuat lagi… dan buat diri lebih kuat sampai bisa mengangkat batu yang lebih berat.

Keras kepala Azur membuatnya hidup penuh kesulitan. Ia tidak pernah menyelesaikan piramid yang di janjikan kepada Pharaoh hanya karena ia memutuskan untuk mengangkat semua sendirian dimana ia seharusnya fokus dalam membuat sistem yang dapat membantunya. Azur mengalami serangan jantung dan meninggal ketika mencapai level 12 dari piramidnya, hanya 2 level akhir sebelum selesai. Ia tidak pernah menikmati kekayaan seperti yang dijanjikan Pharaoh.

Sementara, Chuma pensiun 40 tahun lebih awal dengan penuh kelimpahan. Memanfaatkan waktunya yang luang, Chuma menjadi pelajar yang hebat dan penemu yang inovatif. Ia dimakamkan bersebelahan dengan Pharaoh di piramid yang sama yang dibuatnya.

Pelajaran apa yang bisa Anda dapatkan dari cerita diatas ini?
Tentu saja banyak pelajaran yang bisa Anda ambil namun salah satunya yang ingin saya tonjolkan adalah sering kali kita melupakan persiapan yang matang. Kita seringkali terfokus dengan kata-kata guru motivasi bahwa kita perlu ACTION, ACTION namun kita seringkali melupakan penyusunan strategi yang baik untuk mewujudkan impian kita.

Alhasil, kita akan lelah sekali menggunakan tenaga kita untuk ACTION. Sementara strategi yang baik dapat membantu kita mencapai impian kita dengan lebih cepat. Apakah Chuma lupa akan ACTION sama sekali? Tentu tidak. Ia sudah merancang dengan baik ACTION-nya melalui penyusunan strategi yang hebat dengan membangun daya ungkit yang besar melalui mesinnya.

Bagaimana kaitannya dengan bisnis online Anda? Apakah Anda ACTION terus namun seringkali hasilnya kecil? Mungkin ini waktunya Anda stop sejenak untuk melakukan pekerjaan rutinitas Anda dan mulai berpikir akan strategi Anda untuk mewujudkan impian Anda dengan lebih cepat dan tepat.

 

 

Coach Anjrah

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *