AnjrahWeb.Com – Sebelum bicara Workshop Customer Service Online baru saya. Di era hari ini, siapa yang tak kenal AI?
Ada banyak AI, bahkan berkembang menjadi AI Agent.
Sebutlah nama nama besar brand AI seperti ChatGPT, Gemini, Claude, melahirkan ribuan merek chatbot khusus customer service kini hadir membantu bisnis melayani pelanggan 24 jam non stop.
Namun, dibalik kemudahan itu, banyak orang mulai khawatir: “Apakah pekerjaan customer service akan hilang tergantikan AI sepenuhnya?”
Faktanya, teknologi memang mengambil alih banyak pekerjaan berbasis pola, termasuk chat admin dasar.
Tapi ada kabar baik bagi para praktisi CS yang mau terus belajar.
Karena AI hebat dalam kecepatan dan data, tetapi ‘masih lemah’ dalam empati mendalam, naluri manusia, dan pengambilan keputusan berbasis konteks sosial budaya lokal.
Jika Anda seorang CS, team leader CS, atau owner bisnis, berikut 5 skill wajib customer service di era digital agar tidak tergantikan AI:
1. Empati dan Active Listening
AI bisa memahami kalimat, tapi AI tidak benar-benar “mendengarkan” dengan hati.
Skill pertama yang membuat CS tak tergantikan adalah kemampuan active listening dan empati yang tulus.
Artinya, bukan sekadar mendengar masalah customer, tetapi memahami emosi dibalik masalah itu.
Contoh praktis:
Seorang pelanggan mengirim chat:
“Kak, maaf ya aku rewel, tapi bajunya kok lama banget sampai?”
✅ Jawaban admin biasa:
“Maaf atas keterlambatannya, Kak. Sedang kami cek.”
✅ Jawaban CS dengan empati:
“Maaf banget ya, Kak, sudah menunggu lama. Saya paham pasti Kakak merasa khawatir bajunya belum sampai, apalagi mungkin ingin segera dipakai. Saya bantu cek ke ekspedisi sekarang ya, dan akan update Kakak secepatnya.”
Apa bedanya? Jawaban kedua menyentuh perasaan customer, menunjukkan Anda benar-benar peduli.
AI bisa meniru format jawaban empatik, tapi ketulusan bahasa dan rasa di balik kata-kata hanya dimiliki manusia.
2. Problem Solving Kreatif
Chatbot hanya mampu menjawab berdasarkan script dan database.
Ketika masalah di luar prosedur muncul, di sinilah CS manusia unjuk gigi dengan problem solving kreatif.
Contoh situasi:
Pelanggan memesan produk dan sudah transfer, namun barang kosong. AI hanya akan menjawab:
“Mohon maaf stok habis, dana akan kami refund.”
✅ Problem solving kreatif oleh CS manusia:
“Mohon maaf, Kak, stok warna pink memang habis. Namun, ada warna rose-pink yang mirip, banyak customer kami juga suka. Saya kirim fotonya ya, jika Kakak cocok, bisa langsung kami kirim hari ini tanpa menunggu restock.”
Dengan solusi kreatif seperti ini, closing tetap terjadi, refund dihindari, dan customer merasa terbantu, bukan ditolak.
3. Handling Objection dengan Teknik Komunikasi Strategis
AI hanya menjawab sesuai input training.
CS manusia terlatih bisa menghadapi keberatan (objection) dengan teknik komunikasi strategis, misalnya teknik 3F (Feel, Felt, Found) atau PSA (Puji, Sanggah, Arahkan) yang sering saya ajarkan di workshop customer service online.
Contoh:
Customer: “Mahal ya serum ini…”
✅ Jawaban CS dengan 3F:
“Wajar Kak merasa begitu (Feel). Banyak juga pelanggan kami awalnya merasa harganya tinggi (Felt). Tapi setelah rutin pakai, mereka merasa jauh lebih hemat karena kulitnya nggak gampang kusam, jadi nggak perlu sering facial (Found). Mau saya bantu cek promo paketnya biar lebih hemat?”
Apa dampaknya? Dengan komunikasi seperti ini, pelanggan tidak merasa dipaksa, justru merasa didukung mengambil keputusan terbaik.
4. Follow Up Humanis dan Personal Touch
AI dapat mengirim follow up otomatis setiap 1 hari, 3 hari, atau seminggu. Namun, sering kali terasa seperti spam. Follow up CS manusia yang personal dan humanis akan selalu terasa berbeda.
Contoh:
AI auto follow up:
“Promo serum X hanya berlaku hari ini, Kak. Segera checkout ya.”
✅ Follow up CS manusia:
“Halo Kak Ani, saya follow up lagi ya. Serum X ini tinggal 2 pcs di batch hari ini. Kalau Kakak ingin, bisa saya bantu amankan sekarang biar nggak kehabisan.”
Bahkan, CS bisa menambahkan sentuhan personal sesuai riwayat chat sebelumnya, yang AI belum tentu memahami konteks sosial dan emosi sedalam manusia.
5. Reporting Insightful untuk Perkembangan Bisnis
AI dapat menyusun data, tetapi CS manusia bisa menangkap insight di balik data.
Contoh:
AI report: 20% chat menanyakan metode COD.
✅ CS insight report:
Banyak pelanggan menanyakan COD karena takut gagal transfer. Mungkin bisa dibuat edukasi “Cara Transfer Aman via Mobile Banking” di feed IG agar kepercayaan meningkat.
CS manusia adalah mata dan telinga bisnis. Mereka mendengar langsung suara pelanggan setiap hari. Ketika dilatih membuat report yang insightful, CS menjadi sumber ide pengembangan produk dan strategi marketing perusahaan.
AI Hebat, Tapi Manusia dengan Skill Ini Tetap Dibutuhkan
AI adalah tools luar biasa untuk meningkatkan efisiensi, namun CS manusia yang menguasai empati, problem solving kreatif, komunikasi strategis, follow up humanis, dan reporting insight akan selalu dibutuhkan perusahaan.
Jika Anda pemilik bisnis, pastikan tim CS Anda tidak hanya dilatih membalas chat cepat, tapi juga dibekali skill-skill strategis seperti ini.
Dan jika Anda seorang CS, teruslah upgrade skill Anda. Karena saat AI mengambil alih pekerjaan admin, posisi CS akan naik kelas menjadi service strategist dan customer experience specialist bagi perusahaan.
Workshop Customer Service Online Coach Anjrah
Bentuknya Ecourse, Training Customer Service oleh Coach Anjrah seketika bisa anda akses selepas selesaikan pembayarannya.
Apa saja yang dibahas ada sekitar 65 topik, dalam format video, artikel eksklusif, dan email insight.
Kisi kisinya meliputi topik:
- Framework CARE (Connection, Anticipation, Resolution, Elevation)
- Teknik 3F, PSA, OROCFU
- Script chat real case berbagai industri
- Strategi follow up humanis
- Cara membuat report CS yang insightful
- Mengatasi penolakan dari customer
- Strategi onboarding CS baru
- Menghandle customer VIP agar terus jadi pelanggan kita
Materi disusun dari pengalaman saya sejak 2009 mengandle bisnis serta beberapa klien di berbagai niche bisnis.
👉 Pelajari detail trainingnya di sini: Training Customer Service Coach Anjrah
Goalnya, memberikan bekal kepada CS dari aspek Mindset, Skill, Serta yang Penting Strategi sehingga bisa lebih banyak hasilkan closing dari tiap lead yang masuk, bi idznillah.
No comment yet, add your voice below!