Investasi Saham untuk Pemula: Panduan Lengkap Memahami dan Memulai dari Nol

Investasi Saham Pemula Cara Memulai Memahami Dasarnya Timothy Ronald

Dari Timothy Ronald Lagi Kita belajar Investasi Saham Pemula: Cara Memulai & Memahami Dasarnya.

Dan Selamat datang kembali di blog saya, Anjrahweb.com.

Jika Anda sering mendengar tentang saham tapi merasa itu adalah hal yang rumit dan “bahasa alien”, Anda tidak sendirian.

Banyak orang awam merasa demikian, padahal investasi saham bisa jadi jalan menarik untuk mengembangkan aset Anda.

Kali ini, kita akan membahas dunia saham dari dasar, agar Anda bisa mulai memahami dan berinvestasi dengan percaya diri.Continue reading

Timothy Ronald, Bahas FIRE Financial Independence Retire Early Dari Penelpon Dokter

Timothy Ronald FIRE Financial Independence Retire Early Dari Penelpon Dokter

Anjrahweb.com – Sebelum bahas bab FIRE Financial Independence Retire Early, Sesi Timothy Ronald Show dari duo investor Timothy Ronald dan Kalimasada tidak hanya sekadar memberikan sinyal beli atau jual.

Mereka justru membentangkan sebuah peta besar, mengajak audiens untuk memahami lanskap ekonomi global dan lokal sebelum mengambil keputusan investasi. Ini adalah pendekatan top-down klasik, sebuah metode yang membedakan cara pikir investor strategis dari spekulan yang hanya ikut-ikutan tren.

Analisis mereka bergerak dari koridor The Federal Reserve di Washington, ke lantai bursa Wall Street, hingga ke realitas pasar saham Indonesia. Dari sana, mereka terjun langsung membedah masalah keuangan riil yang dihadapi masyarakat, mulai dari dokter bergaji ratusan juta hingga guru honorer di pelosok negeri.

Panggung Global & Lokal: Analisis Makro Untuk Investor Ritel

Drama Suku Bunga The Fed dan “Orang Goblok” ala Trump

Sesi dibuka dengan sebuah kail yang menarik perhatian: sentilan pedas dari Donald Trump yang menyebut para petinggi The Federal Reserve “orang goblok” karena mempertahankan suku bunga tinggi.1 Menurut Trump, suku bunga seharusnya sudah berada di level 1%.

Komentar provokatif ini menjadi jembatan bagi Timothy dan Kalimasada untuk menerjemahkan kebijakan moneter yang rumit menjadi konsep yang mudah dicerna. Logikanya sederhana: jika suku bunga turun drastis, menyimpan uang tunai di bank menjadi tidak menarik karena imbal hasilnya sangat kecil. Akibatnya, para investor akan mencari keuntungan di tempat lain, memicu mereka untuk “berspekulasi” dengan memindahkan dana ke aset-aset berisiko (risk assets) seperti saham dan kripto, yang berpotensi “terbang ke bulan”.1

Ini adalah cerminan dari tren demokratisasi informasi keuangan. Dulu, diskusi soal kebijakan The Fed hanya terjadi di ruang rapat para bankir atau dalam laporan riset yang tebal dan membosankan. Kini, konsep-konsep elite tersebut dipecah menjadi narasi drama yang bisa dipahami oleh investor ritel sekalipun, menggunakan bahasa yang sangat membumi.

SPX 500 Tembus Langit dan Fase Price Discovery

Dari drama suku bunga, analisis teknikal dialihkan ke indeks saham terbesar di dunia, S&P 500 (SPX). Mereka menyoroti level psikologis 6.000, sebuah angka krusial yang jika berhasil ditembus dan dipertahankan, akan membawa pasar memasuki fase price discovery.1

Istilah price discovery merujuk pada proses di mana pasar menentukan harga sebuah aset melalui interaksi penawaran dan permintaan.2 Ketika sebuah aset berhasil menembus harga tertinggi sepanjang masa (All-Time High), secara teknis tidak ada lagi level resistensi historis yang menahan lajunya. Pasar seolah sedang “mencari harga baru di wilayah tak berpenghuni,” sebuah kondisi yang seringkali memicu pergerakan naik yang lebih kencang dan cepat.4

Data memang mendukung optimisme ini. Indeks S&P 500 menunjukkan tren kenaikan yang kuat, dengan rekor tertinggi historis tercatat di sekitar level 6.187.6 Menembus level psikologis seperti 6.000 seringkali menjadi sebuah ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya (self-fulfilling prophecy), di mana keyakinan kolektif para investor justru menjadi bahan bakar yang mendorong harga lebih tinggi lagi.8 Dalam konteks ini, mereka juga menyentil para investor yang gemar bertaruh pasar akan turun (shorting), seperti yang pernah dilakukan Michael Burry, dengan menegaskan prinsip fundamental: “never fight the trend“.Continue reading

Strategi Diversifikasi Portofolio Investasi Saham US S&P 500, VTI, VEA, VWO, AVUV, AVDV Ala Timothy Ronald Show

Strategi Diversifikasi Portofolio Investasi Saham US S&P 500, VTI, VEA, VWO, AVUV, AVDV Ala Timothy Ronald Show

Anjrahweb.Com – Timothy Ronald Show 20 Juni ini Menarik, Kita bisa belajar Strategi Diversifikasi Portofolio Investasi Saham US S&P 500, VTI, VEA, VWO, AVUV, AVDV, emas, bitcoin dan sebagainya sesuai pertanyaan dari penonton yang terpilih.

Kita bisa belajar banyak sambil menyelami istilah istilah ‘baru’ dalam dunia investasi. Supaya kita bisa lebih kenal dan mendalami dunia investasi ala Ncek Timothy Ronald dan Prof Kalimasada.

Terus terang, saya mengolah video youtubenya mempergunakan AI, bisa jadi ada akurasi yang perlu diperbaiki.

Kalau anda menemukan tolong bisa tambahkan di kolom komentar ya.

Selamat membaca ya. Jika suka, jangan sungkan share ke whatsapp komunitasmu, sosmedmu, ya berbagi ilmu manfaat ada pahalanya kan?


Bahasan Pembuka: Ketegangan Iran dan Dampaknya ke Market

Intinya, Siang Ini, 20 Juni 2025, The Timothy Ronald Show kembali hadir, menghadirkan diskusi mendalam tentang kondisi pasar terkini dan sesi tanya jawab interaktif.

Dipandu oleh Ncek Timothy Ronald dan Prof. Kalimasada, acara ini menjadi platform berharga bagi para investor untuk mendapatkan panduan langsung dari para ahli.

Sesi ini tidak hanya mengulas dinamika pasar global, tetapi juga memberikan konsultasi portofolio yang disesuaikan untuk lima penanya: Alexander, Vira, James, Dika, dan Adenanta.

Timothy Ronald: Kalau kita lihat minggu ini ada berita baru, salah satu menteri dari Iran menyatakan bahwa mereka tidak akan tinggal diam, dan akan menyerang balik. Berita ini juga diikuti oleh naiknya harga minyak dan naiknya harga emas.

Kalau kita lihat harga minyak sudah naik sekitar 7% dalam satu minggu, dan emas sekarang di harga 2.359 dolar per troy ounce (Rp38.711.477). Jadi kalau dihitung dari awal tahun 2023 sampai hari ini, emas itu naik lebih dari 100%.Continue reading