Dari Timothy Ronald Lagi Kita belajar Investasi Saham Pemula: Cara Memulai & Memahami Dasarnya.
Dan Selamat datang kembali di blog saya, Anjrahweb.com.
Jika Anda sering mendengar tentang saham tapi merasa itu adalah hal yang rumit dan “bahasa alien”, Anda tidak sendirian.
Banyak orang awam merasa demikian, padahal investasi saham bisa jadi jalan menarik untuk mengembangkan aset Anda.
Kali ini, kita akan membahas dunia saham dari dasar, agar Anda bisa mulai memahami dan berinvestasi dengan percaya diri.
DISCLAIMER: Ini bukan financial advice, cuman catatan belajar saya dari videonya timothy ronald. Video yang mana, nanti aku taruh di bawah ya.
Nah, Apa Itu Saham?
Mari kita mulai dari pertanyaan paling mendasar: apa itu saham?
Sederhananya, saham adalah bukti kepemilikan Anda atas sebagian kecil dari sebuah perusahaan.
Bayangkan Anda membeli sepotong kecil dari “kue” yang sangat besar milik sebuah perusahaan raksasa.
Ketika kita berbicara tentang investasi saham, yang kita beli adalah saham Perusahaan Terbuka (Tbk) atau Listed Company, yaitu perusahaan-perusahaan besar yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jadi, Anda bukan hanya sekadar melihat angka di running trade atau grafik yang pusing, melainkan benar-benar membeli sebuah bisnis.
Mengapa Harus Investasi Saham?
Mungkin Anda bertanya, kenapa harus saham?
Bukankah ada aset lain seperti emas, properti, atau obligasi?
Saham sangat menarik karena menawarkan imbal hasil (return) yang menggiurkan dibanding aset kelas lain.
Memang betul, saham itu volatil, harganya bisa naik dan juga turun.
Namun, dalam jangka waktu yang panjang, saham akan menghasilkan return yang paling tinggi.
Sebagai contoh, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang merupakan kumpulan semua saham yang terdaftar di Indonesia, telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Ketika video ini dibuat, IHSG berada di sekitar 5.000, dan dalam waktu kurang dari tiga tahun, telah naik menjadi sekitar 7.000-an poin.
Ini adalah pertumbuhan yang cepat!
Rata-rata, indeks Indonesia tumbuh 13% per tahun selama 20 tahun terakhir.
Ini menunjukkan betapa kuatnya potensi saham dalam jangka panjang.
Konsep Dasar Investasi yang Wajib Diketahui
Risiko dan Return
Dalam investasi, risiko dan return selalu berjalan beriringan.
Semakin tinggi potensi return yang ingin Anda capai, semakin tinggi pula risiko yang harus Anda hadapi.
Contohnya, cash memiliki risiko sangat rendah namun return-nya juga kecil, sementara saham memiliki volatilitas yang lebih tinggi, namun dalam jangka panjang return-nya lebih oke.
Time Value of Money (Nilai Waktu Uang)
Konsep ini mengajarkan bahwa uang yang Anda miliki saat ini lebih berharga daripada jumlah uang yang sama di masa depan.
Mengapa? Karena uang yang Anda miliki sekarang bisa diinvestasikan dan menghasilkan return untuk Anda. Jadi, uang Anda bisa bekerja untuk Anda!
Compounding Interest (Bunga Bergulung / Bunga Majemuk)
Ini adalah konsep paling penting dalam investasi saham, bahkan Albert Einstein menyebutnya sebagai keajaiban dunia ke-8.
Compounding interest berarti bunga yang Anda dapatkan dihitung bukan hanya dari modal awal, tetapi juga dari bunga yang telah terkumpul sebelumnya.
Ini seperti bola salju yang awalnya kecil, namun lama-lama menjadi sangat besar.
Mari kita lihat simulasinya.
Jika Anda menabung 1 juta Rupiah per bulan selama 20 tahun, total uang Anda adalah 240 juta Rupiah.
Namun, jika Anda menginvestasikan 1 juta Rupiah per bulan di pasar saham Indonesia dengan return rata-rata 13% per tahun selama 20 tahun, hasilnya bisa lebih dari 1,1 miliar Rupiah!
Perbedaannya sangat jauh hanya karena tempat Anda meletakkan uang yang sama. Ini adalah kekuatan luar biasa dari compounding.
Keuntungan Berinvestasi Saham
Capital Gain
Ini adalah kenaikan harga saham yang Anda beli.
Misalnya, Anda beli saham seharga 1.000 Rupiah, lalu 5 tahun kemudian harganya menjadi 1.500 Rupiah.
Anda mendapatkan capital gain sebesar 50%.
Dividen
Perusahaan yang menghasilkan keuntungan (laba) dapat membagikan sebagian laba tersebut kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen.
Jadi, selain harga sahamnya naik, Anda juga bisa mendapatkan pembagian keuntungan dari perusahaan yang Anda miliki.
Beberapa perusahaan besar memilih untuk tidak membagikan dividen dan fokus pada share buyback (membeli kembali sahamnya sendiri) untuk meningkatkan nilai saham bagi pemegang saham.
Penting untuk mengubah pola pikir Anda dari sekadar konsumen menjadi seorang investor.
Setiap produk yang Anda gunakan, dari roti, pasta gigi, rokok, mobil, hingga handphone, semuanya diproduksi oleh perusahaan yang bisa Anda beli sahamnya.
Daripada hanya menjadi konsumen bank, misalnya, kenapa tidak mencoba memiliki sebagian kecil bank tersebut?
Setiap kali orang bertransaksi di bank tersebut, Anda pun mendapatkan keuntungan dalam bentuk kenaikan harga saham dan pembagian dividen.
Bagaimana Perusahaan Bekerja & Menerbitkan Saham?
Perusahaan bekerja dengan sangat simpel: mereka menjual produk atau jasa untuk mendapatkan laba.
Semakin besar laba, aset perusahaan akan meningkat, dan ini memungkinkan mereka menjangkau konsumen yang lebih luas, menarik lebih banyak investor, dan menghasilkan lebih banyak laba lagiāsebuah siklus yang terus berulang.
Contohnya Apple: mereka menjual iPhone, aset meningkat, lalu mereka bisa membangun lebih banyak Apple Store, yang kemudian menarik lebih banyak investor dan mendorong laba lebih besar lagi.
Lalu, mengapa perusahaan menerbitkan saham?
Jawabannya adalah untuk mendapatkan modal tambahan untuk ekspansi.
Perusahaan bisa mendapatkan uang dengan dua cara: berhutang (Produk Hutang seperti obligasi atau surat utang) atau bekerja sama dengan investor dengan membagi “kue” bisnisnya dalam bentuk Produk Equity (saham).
Dengan saham, Anda menjadi pemilik sebagian kecil bisnis tersebut; jika untung, Anda berbagi hasil; jika rugi, Anda menanggungnya bersama.
Cara Memulai Investasi Saham
Untuk memulai investasi saham, langkah pertama adalah memilih sekuritas.
Sekuritas adalah “toko” tempat Anda membeli saham, karena Anda tidak bisa membeli saham langsung dari Bursa Efek Indonesia.
Ada banyak pilihan sekuritas di Indonesia, seperti Mirai Asset atau Indo Premier.
Pilihlah sekuritas dengan biaya transaksi (fee) yang rendah dan fitur yang Anda sukai.
Saat ini, proses pendaftaran sudah sangat mudah dan sebagian besar sudah bisa dilakukan secara online.
Investasi vs. Spekulasi
Penting untuk membedakan antara spekulasi dan investasi.
Spekulasi adalah upaya mencari keuntungan cepat dari fluktuasi harga jangka pendek, seringkali dengan risiko tinggi, seperti membeli tiket lotere.
Sementara itu, investasi mengharapkan keuntungan jangka panjang yang sistematis dengan mencari risk adjusted return.
Ingat, harga dari sebuah return adalah volatilitas.
Jangan menginginkan return tinggi tanpa mau menerima volatilitas yang lebih tinggi.
Jadi, jangan jadi spekulator, jadilah investor.
Filosofi Investasi Ala Benjamin Graham
Mr. Market
Graham menggambarkan pasar saham atau Mr. Market sebagai orang yang menyebalkan dan sangat moody, selalu berayun antara panik dan serakah.
Ia akan menawarkan harga saham yang fluktuatif, kadang sangat rendah (saat orang panik) dan kadang sangat tinggi (saat orang serakah).
Contoh nyata: Saat saham Bank BNI turun drastis ke 4.660 Rupiah dari harga puncaknya hampir 10.000 Rupiah, banyak orang panik dan berpikir harganya akan terus turun.
Namun, di sinilah saatnya untuk membeli, karena nilai intrinsik-nya jauh lebih tinggi.
Ketika orang lain takut, belilah.
Ketika orang lain serakah, berhati-hatilah atau jual.
Ini adalah inti dari value investing: mencari saham yang “diskon” saat pasar memberikan harga murah.
Tiga Pilar Investasi
Benjamin Graham mendefinisikan operasi investasi dengan tiga konsep penting:
Thorough Analysis (Analisa Menyeluruh)
Ini berarti melakukan analisis mendalam terhadap bisnis perusahaan, bukan hanya melihat angka-angka di grafik.
Pahami bagaimana perusahaan menghasilkan laba, siapa manajemennya, dan apakah mereka kompeten.
Analogi: Jika Anda membeli kulkas, Anda pasti menganalisis spesifikasinya.
Mengapa tidak melakukan hal yang sama saat membeli saham?
Safety of Principle (Keamanan Modal Pokok)
Aturan pertama Warren Buffett adalah “jangan sampai hilang uang”.
Investasi bertujuan untuk mengembangkan uang, bukan untuk meruginya.
Oleh karena itu, penting untuk berinvestasi pada perusahaan yang Anda yakini setelah melakukan analisis mendalam.
Adequate Return (Return yang Cukup)
Graham tidak mencari return yang gila atau ribuan persen, melainkan return yang cukup.
Investasi yang baik adalah yang menghasilkan return yang konsisten dan memadai dalam jangka panjang, seperti 13-25% per tahun.
Tidak perlu pusing mencari return fantastis yang berisiko tinggi.
Margin of Safety
Ini adalah konsep paling penting.
Bayangkan Anda mengendarai truk seberat 80 ton dan akan melewati jembatan yang maksimum kapasitasnya 100 ton.
Apakah Anda berani menyeberang?
Graham mengatakan, ia hanya berani menyeberang jika truknya 50 ton.
Artinya, margin of safety adalah selisih antara nilai intrinsik sebuah saham (kapasitas jembatan) dengan harga pasarnya (berat truk).
Jika harga saham jauh di bawah nilai intrinsik-nya, itulah margin of safety yang besar, memberikan Anda perlindungan dari risiko.
Jika harganya sudah mendekati atau melebihi nilai intrinsik, risiko Anda lebih besar.
Cara Menganalisa Saham
Membaca Laporan Keuangan
Ada tiga laporan keuangan utama yang perlu Anda pahami:
- Laporan Neraca (Balance Sheet),
- Laporan Laba Rugi (Income Statement), dan
- Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement).
Balance Sheet menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan (aset, hutang), Income Statement menunjukkan bagaimana perusahaan menghasilkan uang, dan Cash Flow Statement menunjukkan aliran kas perusahaan.
Mempelajari Sektor Industri
Setiap sektor memiliki karakteristik unik.
Valuasi perusahaan perbankan akan berbeda dengan perusahaan barang konsumsi atau perusahaan batubara.
Pahami model bisnis dan faktor-faktor yang mempengaruhi sektor tempat Anda ingin berinvestasi.
Misalnya, di perbankan Anda perlu tahu tentang Net Interest Margin (NIM) atau Non-Performing Loan (NPL).
Ingat, membeli saham itu seperti membeli kulkas; Anda perlu menganalisanya secara mendalam.
Jangan hanya ikut-ikutan teman atau melihat grafik tanpa memahami bisnis di baliknya.
Ringkasan Istilah Saham
Istilah | Pengertian Ringkas |
---|---|
Saham | Bukti kepemilikan atas sebagian kecil dari sebuah perusahaan. |
Perusahaan Terbuka (Tbk) | Perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sahamnya bisa dibeli publik. |
IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) | Indeks yang mencerminkan kinerja seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. |
Risiko dan Return | Konsep bahwa potensi imbal hasil berbanding lurus dengan risiko yang diambil. |
Time Value of Money | Nilai uang saat ini lebih tinggi dibanding nilai uang yang sama di masa depan. |
Compounding Interest | Bunga yang dihitung dari modal awal ditambah akumulasi bunga sebelumnya. |
Capital Gain | Keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham. |
Dividen | Pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. |
Sekuritas | Perusahaan broker yang menjadi perantara untuk membeli atau menjual saham di bursa. |
Spekulasi | Strategi mencari keuntungan cepat dari fluktuasi harga jangka pendek dengan risiko tinggi. |
Investasi | Penempatan dana untuk menghasilkan return jangka panjang dengan analisis mendalam. |
Mr. Market | Konsep Benjamin Graham untuk menggambarkan pasar saham yang fluktuatif dan emosional. |
Thorough Analysis | Analisis mendalam terhadap bisnis perusahaan sebelum membeli sahamnya. |
Safety of Principle | Menjaga modal pokok tetap aman sebelum mengejar imbal hasil. |
Adequate Return | Mengejar return yang cukup dan wajar, bukan yang fantastis tapi berisiko tinggi. |
Margin of Safety | Selisih antara nilai intrinsik saham dengan harga pasarnya sebagai proteksi risiko. |
Laporan Neraca (Balance Sheet) | Laporan keuangan yang menunjukkan aset dan kewajiban perusahaan. |
Laporan Laba Rugi (Income Statement) | Laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan dan biaya perusahaan. |
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) | Laporan keuangan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar kas perusahaan. |
Net Interest Margin (NIM) | Perbedaan antara pendapatan bunga yang diterima bank dengan bunga yang dibayarkan kepada deposan. |
Non-Performing Loan (NPL) | Kredit macet atau pinjaman bank yang tidak lancar pembayarannya. |
Dari daftar istilah di atas, mana yang belum Anda pahami?
Segera pelajari lebih dalam melalui Google atau LLM AI agar semakin mahir dalam investasi saham.
Video Sumber Belajar Saham Timothy Ronald
Langsung tonton sendiri ya di:
Jika ada yang kurang dalam pembahasan, mohon tambahkan secara santum di kolom komentar ya
Anjrah Ari Susanto.
No comment yet, add your voice below!