AnjrahWeb.Com – Spesial tulisan Hukum Bitcoin Dalam Islam? Kenapa Orang Membeli Bitcoin? ini sebenarnya pindahan dari obrolan di facebook saya.
Saya pindah kesini agar terdokumentasikan saja. Silakan bagi yang merasa perlu dan membutuhkan alternatif pandangan mengenai bitcoin bisa membacanya.
Ingat, disini, saya spesifik bitcoin ya. Karena produk crypto ada puluhan ribu selain bitcoin.
Nah, setiap produk crypto selain bitcoin punya ‘narasi’ sendiri sendiri. Maka jangan gebyah uyah antara bitcoin dengan produk crypto yang lain.
Berikut kutipan status facebooknya:
….
Kemarin saya posting bab bitcoin, beberapa ngata ngatain saya.
bitcoin haram bro, ghoror bro, riba bro. Sek sek sek, pelan pelan lah. kita bisa pelajari bareng bareng
Saya di satu sisi, ‘sampe main ke sini’ bukan FOMO, bukan gara gara nonton podcast lalu beli. saya belajar bitcoin pertama dari aspek syar’inya, boleh apa tidak.
Sosok yang sangat mempengaruhi saya dan sampai akhirnya saya ‘memutuskan’ terjun juga mempelajarinya (walau sejauh ini saya tidak tradingkan ya, hanya buat ‘nabung saja’, ntah ke depan bisa lainnya) yakni beliau Ustadz DR Andy Bangkit Setiawan, M.A.. Ph.D rahimahullah, beliau Pembina & Penasehat Blockchain & Sharia Advisor di Ischain.Id juga dulunya Ketua Program Studi Sastra Jepang Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
Beliau terangkan dengan sangat memuaskan sisi prokontra bitcoin secara muamalah termasuk aset crypto lainnya melalui grup diskusi telegram yg dulu beliau kelola. Bagi Saya, Beliau adalah ustadz rahimahullah, yang ketika terangkan bab bitcoin dan dunia crypto dengan sangat memuaskan. Sisi teknologi paham, sisi prokontra bitcoin paham, pelaku pasar juga, akademisi, secara ilmu syar’i muamalah paham. beliau sharing melalui zoom, chatting, voice note, juga grup diskusi telegram yg dulu beliau kelola.
Saya kalau ‘blm jelas’ aspek syar’inya, enggak-lah.
Dari beliau, saya ngerti, bitcoin ya barang digital saja, bisa kita jual beli biasa, ada pasarnya, jelas harganya, ukurannya bisa ditakar, cuman bentuknya memang tidak terlihat.
Tidak terlihat ini bukannya tidak ada.
….
Hukum Bitcoin Menurut Islam dari Pendapat Syaikh Syaikh Saad bin Khostlan Hafidzahullah
Gini aja deh, saya tulis yang saya pahami ya, tentu ilmu beliau luas sekali, sy pahami yg saya dapat dari beliau termasuk dapat tambahan dari situs seperti https://ischain.id/ yang bervisi menjadi media edukasi dan penyedia solusi Halal Crypto, Teknologi Blockchain, dan Web3 terbesar di Indonesia
Di mana apa itu Web3, Blockchain, Crypto termasuk urusan hukum bitcoin sudah dibahas di sana
Salah satunya jelas disampaikan mengenai hukum bitcoin secara islam dari Syaikh Syaikh Saad bin Khostlan, seorang ulama terkenal di arab saudi yang diakui kepakarannya tentang fiqh muamalah kontemporer, ditanya “Apa Hukum Jual Beli Bitcoin?”
Simak dalam video berikut:
Beliau sampaikan,
Kesimpulan tentang muamalah dengan Bitcoin yang rojih menurut kami adalah boleh, karena selaras dengan hukum asal dalam muamalah , yaitu hukum asal dalam muamalah adalah boleh sampai ada dalil yang melarangnya, dan dalam hal tersebut tidak ditemukan penghalang akan kebolehannya bermuamalah dengan Bitcoin.
Oke beberapa poin yang kemarin aku nyetatus kemudian jadi bahasan coba aku ringkas ya.
Sekali lagi, ini pandangan pribadi setelah saya belajar, aku bukan sedang berfatwa.
Nulis aja hasil belajarku yang masih cethek ini
….
1) Bitcoin Haram Sebab Barangnya Gak Jelas / Ghoib?
Sek sek, setau saya, istilah ghoib sama tidak terlihat itu beda.
barangnya tidak terlihat, beda dengan barangnya ghoib.
barang ghoib, saya jual ke antum ikan sejumlah ikan yang di empang ini? berapa banyak ikannya?
hambuuuuh, pokmen sak empang. Ini barang ghoib.
atau, saya jual barang onta, onta yang di padang pasir. Onta yg mana? saya jual buah di hutan ini? berapa banyak buah?
beli bitcoin, kayak beli pulsa saja sebenarnya. bitcoin takarannya jelas, jenisnya jelas, ukuran jelas, bisa diserah terimakan. sifatnya cuman digital tidak terlihat.
sama kayak kita beli pulsa, beli listrik, kalau beli paket data / pulsa boleh, sama sama tidak terlihat kan boleh juga toh?
la ukuran bitcoin takarannya gimana? ini ada takarannya konsensus global. kita beli berapa rupiah, kita dapat sekian bitcoin. cara ngukur takarannya bisa dilihat pakai aplikasi exchange dimana disitu ada walletnya.
Atau di ukur dari cold wallet atau aneka jenis ‘dompet bitcoin’ yang bisa anda pakai dan gunakan. ada banyak merek dan providernya.
sama aja produk digital. tidak ghoib, tidak ghoror, cuman tidak terlihat mata. namanya juga barang digital.
Kamu beli bitcoin, pasar yang menentukan, adil saja. Harga terpampang secara global (salah satunya bisa cek di https://www.coingecko.com/en/coins/bitcoin ) , ukuran jelas, barang jelas, bisa dipindah tangankan fair. Mubah mubah saja muamalah bitcoin.
…
2) La Itu Manfaat Bitcoin Tidak Jelas?
Tidak jelas, apa kamu tidak tau manfaatnya.
Ini akan dipahami sebagai mana dulu orang, waktu awal penemuan mobil, padahal jaman itu semua masih pake kuda, apa itu manfaat mobil?
Jaman manusia masih pakai api, ada listrik, kamu jangan pakai tu listrik, manfaatnya gak jelas?
Atau jaman kemarin baru kemarin aja nih, kamu jangan jual beli / belanja via internet, internet itu gak jelas, bisa hilang duitmu?
Adaptasi teknologi, dimana, nalar kita belum bisa menjangkauunya, paling mudah dengan egonya mengatakan, “itu gak jelas, itu nggak ada manfaatnya, itu ini itu, dimana pada waktunya nanti nalarnya sampe, sebenarnya yang malu hanya dirinya sendiri.
Apa manfaat bitcoin, contoh yg mudah kamu pahami, “pakai teknologi bitcoin, kamu bisa kirim duit milyaran trilyunan rupiah tanpa perlu pakai bank“.
Gini mikir ya, jaman payment blm secanggih sekarang, mau kirim uang itu masih pake wesel. cung yg pernah nerima wesel dan bahagia?
Saat ini? Pakai e-banking, aplikasi di HPmu itu loh, tanpa kamu keluar rumah, tanpa nunggu pak pos ngasih kamu kertas wesel, duit bisa pindah instan.
Itu kalau kirim uang 1 negara pakai wesel, pakai mobile banking.
Nah, lintas negara saat ini yang paling praktis pakai bitcoin.
Caranya? Duitmu Rupiah itu, belikan bitcoin, akan terjadi konversi. Misal 1 milyar, dapat 0,sekian satosi. Kayak uang rupiah dulu 1 rupiah itu 100 sen. Kalau 1 bitcoin itu = 100.000.000 satoshi.
Detik ini saya nulis, 1 bitcoin itu: Rp 1.710.104.256,60.
Setelah rupiah kamu jadikan bitcoin, kamu kirim ke ‘rekening bitcoin’ orang diluar negeri. Dah dalam hitungan menit sampai ke sana, mereka bisa cairkan itu ke mata uang sesuai rupiah masing masing.
Nah, disini akar salah paham menilai bitcoin sebagai mata uang. Padahal cuman proses gitu aja.
Walau dibeberapa negara sudah membuat QRIS gitu, tapi pakai bitcoin. Kalau di indonesia adanya baru QRIS Gopay, QRIS Shopee Pay, QRIS dari bank bank indo, siapa tau ke depan ada QRIS bitcoin.
Padahal sesimpel misal jaman sekarang mau beli software diluar negeri, aku dari rupiah, aku dolar pake paypal, aku bayar pake paypal sekian dolar, penerima sana menerima dolar kemudian sama dia dicairkan mata uang apapun dinegaranya
Apa begini dibilang bitcoin nggak jelas manfaatnya?
…
3) Bitcoin Tidak Ada Underlying?
Arti Underlying itu apa sih?
Underlying artinya: penopang, dasar, atau sesuatu yang jadi jaminan nilai.
Pertanyaannya, kamu beli pulsa, itu Underlying-nya apa?
Naik pesawat, beli tiket bentuknya cuman PDF dan code booking, Underlying-nya apa?
Tak usah jauh jauh, uang yang sehari hari kita pakai, itu Underlying-nya apa? Emas? Dulunya iya ada emas, sejak 1970 emas udah gak dipakai Underlying uang kita.
Selanjut, kamu beli emas, emas itu Underlying-nya apa? emas nggak ada Underlyingnya juga aslinya.
Nah loh, makin pusing kan ya bicara Underlying meng-Underlyingkan lagi
Tapi kan, ini dan itu
Underlying kan ..
Nah, kita bahas pakai emas aja deh
Apa Underlying emas?
1. jumlah terbatas (ya nggak terbatas banget wong masih ditemukan tambang tambang emas baru, bahkan ada yg mau nambang emas di asteroid)
2. sulit diproduksi (miningnya)
3. disepakati nilainya oleh jutaan orang (namanya juga sudah jadi aset yg diyakini bernilai ratusan ribuan tahun)
Bitcoin?
SAMA
1. jumlah terbatas, cuman 21 jt coin total didunia
2. buat nambang 1 coin bitcoin ini susah minta ampun dan biayaaaaanya super besar.
3. nilainya disepakati dunia jutaan orang
Terus, bitcoin dibilang tanpa Underlying?
Ini blm dibicarakan Underlying bitcoin dari aspek teknologi, kekuatan komputasi jaringan Bitcoin ≈ 500.000x lebih kuat dibanding gabungan semua pusat data Google, Meta, dan Amazon!
Berapa kamu mau bayar super komputer yang 500.000x lebih kuat dari the bestnya bisnis yang punya aset digital di dunia ini?
Membicarakan bitcoin Underlying nya tidak ada sama tidak tau Underlying-nya bitcoin itu hal berbeda ya?
….
4) Bitcoin Sama Aja Kayak Gelombang Cinta, Produk Monkey Bisnis Lain?
Ini mempersamakan hal yang teramat sangat jauh berbeda
Dikiranya bitcoin itu sama kayak produk Monkey bisnis gituan.
dari aspek manfaat:
1. apakah manfaat gelombang cinta? setara sama bitcoin?
2. apakah gelombang cinta di backup sama sistem yang servernya 500rb x dari google?
3. apakah gelombang cinta ada bursa exchange globalnya?
4. apakah gelombang cinta sukses berusia 15+ tahun bahkan bisa melewati krisis 2011, 2018, 2020, 2022 dan masih sampai hari ini diperdagangkan secara global?
Duh, berkomen kadang mbok agak lebih belajar dulu kenapa sih?
Masak membandingkan bicara bitcoin sama gelombang cinta? batu akik?
Asal you tau saja, blockchain sebagai fondasi ilmu bitcoin itu banyak ilmuannya kelas dunia.
Dibahas di oxford, MIT, hardvard, paper dan jurnalnya banyak. Juga bahasan bitcoinnya juga gak habis habis mereka bahas.
Di indonesia ini pakar pakarnya banyak. Masuk S3, diluar negeri jadi industri bergengsi banyak profesornya
Dan You samain samain sama akik dan gelombang cinta dalam hal FOMO pasarnya? Hei, hidup jangan terlalu dalam masuk goa-nya, hiruplah udara segar dikit diluar!
…
5) Terakhir, Saya Batasi Sampe Sini Dulu, Bitcoin Kan Fatwanya Haram?
bener. ada fatwa haram.
dari yang saya pelajari fatwa apalagi kaitan sama muamalah ini ‘dinamis’.
jaman awal awal gopay-lah, apa fatwanya?
lalu fatwa ini kan sifatnya spesifik ya, coba perhatikan:
- bahas cryptonya saja? Atau fundamental blockchainnya semuanya? kalau bercampur, coba pelajari bitcoinnya apa dibahas disitu?
- bahas bitcoin atau masih campur sama altcoin? banyak yang masih anggap bitcoin sama dengan ribuan altcoin lain
- bahas bitcoin dari aspek dia komoditas digital atau anggapan jadi mata uang pendamping di suatu negara yang negara tidak mengizinkan?
- fatwa itu muncul sesudah Bappebti, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, memang mengizinkan jual beli Bitcoin dan aset kripto lainnya di Indonesia? negara ngizinin loh jual beli ini sah, kayak saham dan lainnya
- apa pakai alasan volatilitas harga? karena volatilitas harga yang terlalu naik turun, nggak juga. emas kemarin berapa banyak yang boncos gara gara main FOMO, ilang duitnya bisa 50% gara gara mainnan emas. Volatilitas harga instrumen investasi semua beresiko, bitcoin tertakar resikonya bagi yang menguasai ilmunya. Lah, jualan baju aja kalau nggak paham juga boncos. Ada ilmunya, ilmui sebelum ‘main ke dalamnya’.
- apakah yang memintakan fatwa itu menjelaskan dengan cukup capable teknologi bitcoin ini, blockchain, pemanfaatannya? kadang yang nanya gak gitu paham, akhirnya jawabannya fatwanya ya sekualitas dengan pertanyaannya.
sebagai orang awam, terkait muamalah membeli bitcoin ini,
saya sendiri megang di fatwa yang memandang bitcoin mubah saja sebagaimana sudah saya sampekan link dari Syaikh Saad bin Khostlan di atas.
ya bitcoin kayak layaknya barang dagang lain. cuman ini digital.
kalau anda yakini mubah jual belinya, ya jangan malu berjual beli bitcoin, profesi mubah kayak kerjaan lain di muka bumi ini.
fatwa akan berkembang, ya seperti gopay, apa hasilnya sekarang?
Bitcoin ke depan? Bisa aja berubah.
……
Profesi Halal, Tapi Harus Pegang Ilmunya
Itu rangkuman belajar saya, aku sendiri masih super cethek ilmunya, masih terus belajar. Dan belajar teknologi baru itu nggak ada habisnya.
saya tegaskan, saya tidak berkepentingan ‘merubah pendapat temen temen’ mengenai bitcoin.
Oya, pesenku, latihan menahan diri jangan mudah judge pada hal hal yang kadang tidak bener bener kamu tidak paham, baru merasa paham saja. terlebih hal baru yg ilmunya masih teramat dinamis.
Atau atas perspektif berbeda dari orang lain.
Aku juga tidak sedang mengajak, urusan investasi, pertimbangan panjang. Nggak bitcoin, investasi ke tanah aja duit bisa nyangkut susah dicairkan. tulisan ini, bukan financial advise juga.
Aslinya, saya malas debat, nggak nambah kaya, capek doang :D.
Saya nulis ini juga lebih pada, saya ingat nasehat Ustadz DR Andy Bangkit. M.A, Ph.D saat share ilmu Bab Crypto ke kami, kurang lebih, “jangan sampai kaum muslimin justru jauh dari ilmu ini, pekerjaan halal, ‘mudah untuk dapat duit’ dengan ‘waktu sedikit’. Padahal bisa ‘jadi pilihan profesi’ ustadz yang sudah sibuk waktunya, luangkan waktu sedikit bisa jadi tambahan penghasilan”.
Gitu gitu kurang lebih beliau sampekan.
Wallahu’alam.
Hari Arofah, 5 Juni 2025
Anjrah.
NB. note saya ini suatu hari bisa berubah, sesuai dengan kedalaman yang saya pelajari.
No comment yet, add your voice below!