Akibatnya, jumlah pengunjung bisa drop drastis.Di satu sisi, ya inilah perkembangan teknologi. Di sisi lain, kita yang capek-capek nulis, malah hanya dipakai secuil untuk ditampilkan Google dalam bentuk snippet.
Lalu, gimana cara menyiasatinya agar user tetap mengunjungi website kita?
Apa Itu Zero-Click Searches?
Zero-Click Searches adalah kondisi di mana Google menyajikan jawaban langsung di hasil pencarian, sehingga user tidak perlu mengklik website manapun.
Hal ini makin diperparah dengan adanya fitur seperti:
- Featured snippet
- Knowledge panel
- People Also Ask (PAA)
- Google AI Overviews (Gemini/SGE)
7 Strategi Efektif Mengakali Zero-Click
1. Jangan Langsung Kasih Jawaban di Awal
Hindari memberikan definisi atau jawaban utama di paragraf pertama. Buat user penasaran untuk klik. Contoh:
Alih-alih menulis: “Kista rahim adalah…”
Gunakan: “Banyak wanita tidak menyadari bahwa gejala seperti X, Y, dan Z bisa jadi tanda awal dari kondisi ini. Yuk kita bahas tuntas apa sebenarnya kista rahim itu…”2. Gunakan Pertanyaan Bertingkat (Layered Content)
Jangan langsung jawab dengan ya atau tidak. Beri pembahasan bertahap agar Google hanya menampilkan cuplikan, bukan isi penuh.
Contoh: “Apakah air lemon baik untuk asam lambung?” bisa dijawab dengan penjabaran tiga kondisi berbeda dan bagaimana respon tubuh terhadap air lemon.
3. Gunakan Format Listicle yang Menggantung
Buat list yang menggoda klik. Misalnya:
“5 penyebab pusing sebelah:
1. Kurang tidur
2. Kurang minum
3. Stres
4. Masalah leher
5. Yang ini justru sering gak disadari orang. Saya jelaskan lengkap di bagian bawah.”4. Gunakan Tag
data-nosnippet
pada Area KunciUntuk developer, bisa gunakan tag HTML
data-nosnippet
agar bagian tertentu tidak diambil Google. Cocok untuk menyembunyikan CTA atau konten utama.Referensi resmi:
Google Developer: robots meta tag5. Tambahkan Cerita, Analogi, atau Sudut Pandang Unik
Google pintar mengambil data objektif, tapi kesulitan mengambil cerita atau pengalaman personal. Tambahkan kisah nyata, sudut pandang unik, atau opini.
6. Optimalkan Internal Link Setelah Konten yang Menarik
Contoh: “…itulah 3 penyebab GERD yang paling umum.”
Langsung diikuti dengan internal link seperti:
👉 Baca juga: Solusi GERD Tanpa Obat yang Sudah Dicoba Ribuan Pasien7. Jadikan Kontenmu Non-Komoditas
Konten yang hanya definisi atau rangkuman umum akan mudah digantikan oleh AI atau Google snippet.
Tapi kalau kamu tambahkan:
- Opini
- Studi kasus
- Data unik
- Narasi personal
Maka kontenmu akan lebih tahan terhadap copy-paste snippet.
Tambahan: Targetkan Keyword yang Tidak Snippetable
Fokuslah ke keyword yang mendorong user untuk klik, seperti:
- Keyword transaksional (beli, daftar, konsultasi, dll.)
- Long-tail dengan konteks lokal
- Keyword dengan niat beli tinggi (“terapi syaraf kejepit di Klaten”)
Rangkuman Strategi Anti Snippet-Doang
Strategi Fungsi Jangan jawab to the point di awal Bikin penasaran Pakai struktur berlapis Hindari bocoran semua info Gunakan list + visual Bikin user klik data-nosnippet tag Lindungi bagian penting Sisipkan cerita/analogi Gak bisa dicopas Google Internal link strategis Arahkan user ke klik lebih lanjut Pilih keyword yang butuh klik Minim potensi zero-click Versi Prompt Gimana, Supaya Bisa Ngolah Draft Artikel Jadi Yang Jos?
Prompt untuk mendesain artikel SEO yang anti-zero-click + anti-comot-snippet, lengkap dengan struktur, judul, dan gaya narasi yang bikin pembaca harus klik dan lanjut baca.
Prompt-nya
Saya ingin membuat artikel SEO yang ditujukan untuk ranking tinggi di Google tanpa membuat seluruh jawabannya bisa dicomot sebagai snippet oleh Google. Topiknya: [ISI TOPIK UTAMA DI SINI] Target audiens: [contoh: ibu rumah tangga, pemilik UMKM, penderita GERD, dll] Tugasmu sebagai copywriter SEO: 1. Buatkan 3 alternatif judul artikel SEO-friendly yang menarik klik dan tidak memberi jawaban terlalu to the point. 2. Buatkan struktur outline artikel dengan 5–8 subjudul (gunakan kombinasi H2 dan H3), dengan urutan logis dan mengandung elemen storytelling, pertanyaan, atau pemancing rasa ingin tahu. 3. Untuk setiap subjudul, berikan gaya narasi yang: - Tidak langsung menjawab - Mengandung pertanyaan retoris atau pengantar yang “gantung” - Mengandung kalimat seperti “Yuk kita bahas lebih dalam”, atau “Poin ini sering disalahpahami…” 4. Sisipkan di beberapa bagian teknik seperti: - List yang terpotong (dengan CTA lanjutan) - Teaser (jawaban lengkap di bawah) - Pengait ke pengalaman pribadi, opini pakar, atau analogi 5. Jangan buat artikel yang terasa generik atau textbook. Buat seolah ini ditulis oleh manusia yang beneran paham dan peduli sama pembacanya. Gunakan bahasa Indonesia yang ringan, hangat, dan mudah dipahami.
Contoh Implementasi Output (Topik: “Cara Mengatasi Sakit Pinggang”)
Judul Anti-Zero-Click:
- “Sakit Pinggang Bukan Cuma Karena Duduk Terlalu Lama — Ini Fakta Mengejutkannya”
- “3 Kesalahan Umum Saat Atasi Pinggang Nyeri, Kamu Mungkin Lakukan Salah Satunya”
- “Sudah Coba Ini? Cara Mengatasi Sakit Pinggang Tanpa Obat Kimia”
Struktur Outline (Anti Snippetable):
- H2: Kenapa Sakit Pinggang Tak Kunjung Sembuh?
→ “Banyak orang berpikir ini hanya masalah posisi duduk. Tapi coba bayangkan, bagaimana jika…”- H2: 3 Penyebab Umum yang Sering Diabaikan
→ list dengan teaser:
Otot yang terlalu kaku
Saraf kejepit ringan
Yang ketiga ini mengejutkan… (lanjutkan di bawah)- H2: Pengalaman Seorang Pasien — 10 Tahun Tersiksa Pinggang
→ storytelling- H2: Obat, Terapi, atau Perubahan Gaya Hidup?
→ “Jangan buru-buru jawab. Kita bahas satu per satu, lalu kamu yang putuskan…”- H2: Teknik yang Saya Gunakan dan Kenapa Ini Bekerja
→ pengalaman pribadi atau studi kasus- H2: Tapi… Apa Ini Cocok Buat Semua Orang?
→ “Nggak selalu. Tapi ada satu hal yang harus kamu cek dulu…”- H2: Penutup: Mulai dari Hal Kecil, Tapi Konsisten
→ CTA + internal link💡 Catatan
Prompt ini akan menghasilkan artikel:
- Yang tidak mudah dikunyah oleh snippet Google
- Tapi tetap user-friendly dan SEO optimized
- Dan memancing klik & keterlibatan manusia
Gimana? Kira-kira sudah bisa memahaminya? Mainan SEO hari ini kuncinya kudu kreatif. Oke, selamat mencoba.
— Anjrah Ari Susanto
AnjrahWeb.Com – Salah satu musuh besar praktisi SEO zaman sekarang adalah Google yang mencomot isi artikel kita tanpa mengirim traffic ke website kita.
No comment yet, add your voice below!