Semua Hal yang dari pengalaman aku dapetkan selama Bisnis Online. Semoga ada yang bisa bermanfaat buat temen temen sekalian. Namanya berbasis history, kadang akan berbeda satu sama lain. Hanya kalau ditarik garis besarnya, insya Allah tetep saja akan menjadi ilmu dan guide yang bagus bagi pengembangan bisnis maupun karir yang teman teman kerjakan.
Pagi ini lagi tergelitik dengan tema, bagaimana Cara Membangun Merek Di Dunia Online? Kiat sederhananya membangun itu bagaimana? Lalu apa point penting yang sebenarnya perlu diperhatikan?
Jawabannya singkat, kalau mau tau cara membangun merek yang bagus di dunia online, dirimu harus bisa menjawab dengan detail pertanyaan, “kalau toko saya tutup esok hari, apa point penting nilai positif yang bakal dikangenin oleh para pengguna online setelah toko saya tiada?”.
Kalau perkiraan jawaban customer itu, “ah biasa biasa saja”. Itu artinya dirimu perlu kerja keras membangun merek lebih banyak sejak sekarang. Kalau jawabannya berbeda misalnya, “wah kalau pasarsemarang.com tutup, bingung saya, kemana lagi bisa pesan gorden sekaligus satu set sama spreinya dengan murah, motif lengkap, serta kualitas jahitan yang bagus”.
Anjrah Web It’s My Brand
Wow, dalam jawaban luar biasa itu minimal tergambar nilai dari sebuah merek dimana pasarsemarang.com itu ada unsur kreatifitas, kualitas bagus, nilai kemudahan serta kemurahan transaksi, juga nilai keunggulan dalam produk ke customer. lalu, sudahkah tercipta yang sedemikian itu pada diri / bisnis anda?
Anjrahweb.Com – Kata Para Pakar, Kalau mau sukses jualan online, pahamilah Buying Cycle Bagan Tahapan Keputusan Pembelian Konsumen Itu Seperti Apa. Nah, ini menarik. Mari kita coba bedah apa sih yang dimaksud dengan istilah di atas.
Agar tidak kejauhan, tempatkan pada diri anda sendiri untuk meraba tahapan keputusan pembelian konsumen di dunia online.
Kalau anda sendiri, apa lihat barang langsung beli? Atau karena jaman dulu pernah belajar tentang produk itu, sudah lama tersimpan dalam memori kita. Pas butuh kayak ada kaset rekaman yang diputarkan di kepala kita memunculkan pengalaman belajar kita tentang sesuatu produk / jasa tersebut.
Buying Cycle Bagan Tahapan Keputusan Pembelian Konsumen
Ngepasin muncul iklannya, lalu kita membeli. Iya apa iya? agar lebih jelas, bari kita bedah saja keputusan pembelian menurut para ahli dalam konsep seperti berikut:
Temen temen bisa lihat, dari sisi pembeli melalui beberapa tahapan:
Pembeli mulai mengidenfitikasi dia itu punya suatu kebutuhan (Identify A Need). Ehm, saya butuh lebih cantik nih secara penampilan.
Biasanya, dia akan mulai research solutions. Kalau jaman now, buka google apa youtube. Ya kan? he he.
Dari hasil youtube / googling atau cari cari info tadi. Dia akan menemukan ragam possible providers (pemberi pemberi solusi yang memungkinkan). Bisa jadi salah satunya anda.
Sebelum membeli, pembeli akan mulai evaluate. Pembeli melakukan evaluasi atas apa yang dia dapat sebelumnya. Milih yang mana, sisi kelebihan dan sisi kekurangannya dia timbang baik baik. Sampai akhirnya dia melakukan:
Purchase.
Apa berhenti disitu? Tentu tidak. Bisa jadi dia akan repurchase atau kecewa dan dia tak pernah lagi kembali ke bisnismu. Maka, amat sangat penting bagi seorang penjual guna melakukan followup kepada customernya.
Bagaimana Kalau Kita Cermati keputusan membeli produk dari sisi Penjual?
Agak sedikit berbeda sih, tapi filosofinya sama. Dikenal ada istilah suspect lead prospect client. Coba langsung cermati saja bagan berikut (walau sedikit beda) ini:
Alurnya:
Kita akan memancing datangnya suspect dan termasuk orang orang yang penasaran. Kita tarik dengan tawaran tawaran yang ‘menarik’ mereka. Ditarik buat baca dan cari tahu ke website kita lebih jauh. Memancing cold market menuju warm market.
Lalu jadilah dia visitor website kita. Dibaca baca, mendalami penawaran yang kita sampaikan. Sehingga dia mengerti, tau isi produknya dan paham apa benefit yang bakal dia terima. Jadilah Prospect. Warm market.
Dia mulai mengkontak CS / Admin toko kita. Maka disini dia sudah berubah dari sekedar prospect menjadi sosok lead. Lead ini tinggal di followup, diberikan penawaran yang tepat, syukur bonus apa dan diskon apa kalau transfer sebelum jam 12.00 gitu.
Goal orangnya transfer, maka jadilah dia CLIENT kita.
Klien yang kita rawat dengan baik, komplainnya diselesaikan dengan tuntas, produk kita emang bagus. Dia akan jadi ambassador ‘gratisan’ bagi bisnis kita. Kayak saya tuh, saya suka makan di mie ayam enak bakso tengkleng mas bambang. Kemana mana saya promosikan, kalau mau makan mie ayam enak ya disitu.
Paham ya sekarang mengapa kita perlu membuat artikel di website dengan kata kunci yang teroptimasi baik alias di SEO-kan?
Agar bisa mendapatkan lead lead yang berkualitas sehingga mudah di convert jadi client. Kata kunci yang pas, akan mendatangkan calon pembelia yang pas juga.
Semoga paparan mengenai Buying Cycle Bagan Tahapan Keputusan Pembelian Konsumen Bisa menginspirasi anda semua. Ada pertanyaan? Silakan komentar saja ya.
AnjrahWeb.Com – Halo kak, Dirimu lagi cari tahu Software Edit Foto Instagram for PC Yang Paling Simpel dan Bagus? Software instagram yang sekaligus bisa posting ke banyak akun instagram sekali klik? 🙂 … jelas bukan photosh*p, Adob* Ilustration, apa lagi C*relDraw jawabannya. Simak aja lengkap ya.
Btw, Kurang lebih Dua tahun ini Gan, saya bener bener tertarik sama instagram.
Sebuah hal yang tidak direncanakan, hanya karena membimbing seorang developer software instagram untuk launch produknya, eh akhirnya ikut jatuh cinta sama instagram.
Anjrahweb.Com – Hari sabtu kemarin, 25 Maret 2017 ada acara Affiliate Summit 2017 Di Jogja. Disitu ada topik menarik, bertema: 13 Ciri Karyawan Yang Harus Dipecat. Penasaran mau tahu selengkapnya?
Ya memang topik pertemuan affiliate summit itu bukan bahas alasan karyawan diberhentikan, alasan karyawan di phk, alasan karyawan di rumahkan atau semacamnya. Hanya saja, salah satu pematerinya bernama Bang Zenk membahas mengenai dinamika bangun tim di lingkungan Imers.
Bang Zenk cerita banyak topik pergantian karyawan sebab akibat dan pengendaliannya, apa kerugian ketika ada tim kita yang keluar dan sebagainya. Sampai ya dibahas indikasi-indikasi karyawan yang memang patut buat dirumahkan saja.
Langsung Ke Topik Bahasan 13 Ciri Karyawan Yang Harus Dipecat
Saya kasih informasi dulu ya, Bang Zenk tidak bikin judul materinya 13 Ciri Karyawan Yang Harus dipecat gitu, ini bahasa ulang saya saja ya di blog ini. Oya, jadi inget dulu juga bahas bagaimana cara memecat karyawan secara halus. Sudah pada baca kan? 🙂
Baik, Langsung saja. Ciri ciri sebenarnya juga sebagai pertanda, agar manajemen mulai memperhatikan karyawannya secara serius. Mulai memperhatikan barangkali dalam strategi pengelolaan karyawannya ada yang kurang pas, serta sarana perbaikan secara umum.
Apa saja cirinya?
Kalau karyawan memiliki kebanyakan dari uraian berikut, misal satu karyawan ini sudah hampir 13 point terpenuhi, ya buat apa di pertahankan? Kalau hanya ada satu atau dua ciri, semoga kiranya masih bisa diperbaiki. Apa saja detailnya?
Jago Complain. Dikit dikit komplain, apa pun dicomplain. AC kurang panas, suasana kerja yang nggak nyaman, rekan kerja berisik, apapun itu. Padahal kemarin biasa biasa saja. Karyawan yang udah jago komplain begini, itu pertanda dia sudah nggak betah. Walau bisa jadi itu sinyal lain (tidak kita bahas)
Pinter Make Execuse. Pinter ngeles Gan. Kerja nggak becus, ngeles melulu. Walau kadang Ngelesnya Ada benernya atau salah.
Sudah tidak antusias ketika bekerja.
Nggak bisa Empati. Nggak mau bantu temen / tim yang tengah kedodoran.
Kerjaannya nggosip melulu di kantor. Pekerjaan nggak beres pula, ganggu tim lain yang fokus kerja
Pandai bohong. Jangan Toleransi Pembohong.
Sok tahu. Seakan semua semuanya dia tahu, padahal terbukti kerjaannya saja asal jadi
Merasa bisa kerjakan segala sesuatunya sendiri
Suka Lepas Tanggung Jawab, pada hal hal yang itu tanggung jawab dia
Nggak Ada inisiatif. Ya nyambung banget dengan point ke satu.
Gak Ngerti, Nggak Paham, Nggak Mau Bertanya akan pekerjaan mereka/tugas mereka
Gampang beralih perhatiannya. Ada nyamuk lewat dia liatin, ada orang masuk kantor dia lamunin, dan sebagainya
Selama bekerja, tidak ada Growth signifikan.
Puncaknya setelah tiga belas point di atas, dianya itu sudah berucap, sudah sampaikan ke temen temennya mau resign. Ya ditunggu saja, kalau dia resign sendiri meringankan tugas kita sebagai bisnis ownert, tak perlu capek capek memecat. Karena memang, kalau karyawan kok ada gejala gejala seperti di atas, ya itu bisa jadi ciri ciri karyawan mau resign.
Belajar Pada Video Kartun Kerjasama Tim yang Keren Ini
Nah, bersamaan materi Bang Zenk, saya mendapatkan video bersesuaian. Anda coba pelajari, apakah anda menemukan manusia manusia baju Ungu Muda, Baju Hijau, Baju Merah, Baju Coklat dalam tim Anda.
Jika anda menemukannya, Apalagi bersesuaian dengan orang orang bermasalah, maka, tak perlu menunda waktu, lepaskan dia pergi. Kasih kesempatan orang baru mengisi dan membantu Anda bertumbuh.
Ayuk, Saksikan video topik team building yang sangat bermakna ini:
Apa Makna yang anda dapatkan ketika menonton video di atas barusan? Share dong di kolom komentar. Lalu, Apakah Anda menemukan dalam keseharian toko online / kantor / bisnis anda manusia manusia yang memenuhi tiga belas karakter yang sebaiknya di pecat?
NB. Harus disini, saya tidak mengatakan semata mata langsung dipecat ya? Kadang ada tipe karyawan, walau memenuhi beberapa kriteria di atas, tapi ternyata dia sedang ada masalah dengan keluarganya. Maka, kita bisa kasih dia support moral dan sebagainya semoga karyawan bisa top performance lagi. Atau karena butuh refreshing, butuh training, dan lain sebagainya.